RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SD N Condong Catur
Kelas : VI
Mata
pelajaran : Penididikan Religiusitas
Semester : 2
Alokasi
waktu : 2 x 35 Menit
A. Standar
Kompetensi
Mengenal dan memahami peran anggota masyarakat dalam
mewujudkan masyarakat sejahtera
|
B. Kompetensi
Dasar
Mengenal dan memahami bahwa dirinya adalah anggota
masyarakat yang mempunyai peran ikut serta memberantas penyakit social
sehingga mampu mengusahakan terwujudnya masyarakat sejahtera
|
C. Indikator
1.
Mengenal dan
memahami bahwa dirinya anggota masyarakat
2.
Berperan serta
memberantas penyakit social
3.
Mengusahakan
terwujudnya masyarakat sejahtera
|
D. Tujuan
Pembelajaran
1.
Siswa dapat
mengenal dan memahami bahwa dirinya anggota masyarakat
2.
Siswa dapat berperan
serta memberantas penyakit social
3.
Siswa mampu
mengusahakan terwujudnya masyarakat sejahtera
|
E. Materi
Pembelajaran
(Terlampir)
|
F. Metode
Pembelajaran
(a)
Studi kasus
,(b) diskusi kelompok , (c) Pemberian tugas
|
G. Langkah-langkah
pembelajaran
Pertemuan
|
Kegiatan Belajar
|
Alokasi
Waktu
|
Keterangan
|
Pertemuan
I
|
A. Kegiatan
Awal
·
Apresiasi
Doa Pembuka dan absensi
Doa pada awal pertemuan dipimpin oleh guru
·
Orientasi
Guru menjelaskan
kompetensi yang akan dicapai dari pembelajaran sehingga pada akhir pelajaran
akan didapat hasil yang diinginkan.
·
Motivasi
(siswa diberikan dorongan oleh guru untuk dapat
mengikuti proses belajar hingga akhir)
Tidak perlu meragukan
apa yang telah kalian imani yakni kepercayaan kepada Tuhan dan segala
ajaranNya sebab melalui ajarannya kita sebagai makhluk social diminta untuk
saling tolong monolong antar sesama agar mewujudkan kesejahteraan.
B. Kegiatan
Inti
·
Eksplorasi
(guru mengajak siswa untuk lebih memahami konteks
pembahasan dan focus materi)
Guru menjelaskan
sedikit dari peran masyarakat dalam lingkungan social. Guru mengajak siswa
untuk melihat permasalahan yang ada lewat sebuah
ü Menonton Film
( contoh masalah
social yang banyak terjadi di lingkungan masyarakat)
ü Dinamika Kelompok
(setelah siswa
memahami isi
dari film pendek
tersebut siswa dibagi menjadi 6 kelompok )
·
Elaborasi
ü Diskusi
Kelompok
(siswa masih dalam kelompoknya masing-masing)
tugas Diskusinya
sebagai berikut :
1.
Apa
permasalahan social yang ada di dalam film pendek tersebut ?
2.
Menurut kalian
bagimana cara mengatasi/ memberantas masalah social tersebut agar terwujudnya
masyarakat yang sejahtera ?
(setelah
berdiskusi perwakilan setiap kelompok memberikan argumennya di depan kelas,
kemudian dari argument-argumen tersebut diorganisir menjadi sebuah kesimpulan
bersama)
·
Konfirmasi
(guru memberikan pembuktian dengan contoh-contoh
konkrit dan factual)
Contoh-contoh
konkrit :
1.
Faktor Ekonomi,
faktor ini merupakan faktor terbesar terjadinya masalah sosial. Apalagi
setelah terjadinya krisis global PHK mulai terjadi di mana-mana dan bisa
memicu tindak kriminal karena orang sudah sulit mencari pekerjaan.
2.
Faktor Budaya,
Kenakalan remaja menjadi masalah sosial yang sampai saat ini sulit
dihilangkan karena remaja sekarang suka mencoba hal-hal baru yang berdampak
negatif seperti narkoba, padahal remaja adalah aset terbesar suatu bangsa
merekalah yang meneruskan perjuangan yang telah dibangun sejak dahulu.
C. Kegiatan
Akhir
ü Pengendapan Materi
(siswa diajak untuk semakin memahami materi dalam pembelajaran
yang telah dilakukan)
ü Penugasan
Masih dalam
kelompok tersebut tugas setiap kelompok adalah mencari artikel/berita yang
ada di media cetak kemudian di tempel pada kertas HVS dan carilah solusinya
untuk mengatasi masalah tersebut. (tugas
dikumpul minggu depan )
ü Refleksi
(guru mengajak siswa untuk berefleksi dengan tujuan
supaya siswa lebih meresapi pelajaran yang diterima)
Meminta anak untuk
menuliskan sebuah komentar tentang bagaimana pelajaran hari ini dan pelajaran
apa saja yang dapat dipetik manfaatnya? (sebagai
feedback untuk guru dan murid)
ü Doa Penutup
(guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa)
|
3 Menit
2 Menit
5
Menit
15 Menit
20 Menit
10 Menit
5 Menit
5 Menit
5 Menit
5 Menit
|
|
H. Sumber bahan
Yogyakarta 1, april 2013
Dosen Pengajar
(Y. Kristianto, SFK., M.Pd.) (Adinta Windra P.)
Lampiran
Ringkasan Materi
MASALAH – MASALAH SOSIAL
Masalah sosial
adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat,
yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara
unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti
kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat. Masalah sosial muncul
akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan
realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses
sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh
lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah,
organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah sosial
dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1. Faktor Ekonomi :
Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan,
dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.
1. Faktor Ekonomi
Faktor ini
merupakan faktor terbesar terjadinya masalah sosial. Apalagi setelah terjadinya
krisis PHK mulai terjadi di mana-mana
dan bisa memicu tindak kriminal karena orang sudah sulit mencari pekerjaan.
2. Faktor Budaya
Kenakalan remaja
menjadi masalah sosial yang sampai saat ini sulit dihilangkan karena remaja
sekarang suka mencoba hal-hal baru yang berdampak negatif seperti narkoba,
padahal remaja adalah aset terbesar suatu bangsa merekalah yang meneruskan
perjuangan yang telah dibangun sejak dahulu.
3. Faktor Biologis
Penyakit menular
bisa menimbulkan masalah sosial bila penyakit tersebut sudah menyebar disuatu
wilayah atau menjadi pandemik.
4. Faktor Psikologis
Aliran sesat
sudah banyak terjadi di Indonesia dan meresahkan masyarakat walaupun sudah banyak yang ditangkap dan dibubarkan tapi aliran
serupa masih banyak bermunculan di masyarakat sampai saat ini.
Di Indonesia
sendiri terjadi banyak masalah social yang tidak kunjung terselesaikan, salah
satunya adalah masalah kemiskinan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik
(BPS), persentase penduduk miskin di Indonesia tahun 1996 masih sangat tinggi,
yaitu sebesar 17,5 persen atau 34,5 juta orang. Hal ini bertolak belakang
dengan pandangan banyak ekonom yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang
tinggi dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan pada akhirnya mengurangi
penduduk miskin.
Cara Penyelesaian Masalah Sosial
Pengangguran
dapat menyebabkan kemiskinan, dan selanjutnya menimbulkan kejahatan dan
permusuhan atau pertikaian dalam masyarakat. Hal ini merupakan masalah sosial
yang harus kita atasi.Pemerintah selalu berusaha mengatasi berbagai persoalan
sosial dengan peran serta tokoh masyarakat,
pengusaha, pemuka agama, tetua adat, dan Iain-Iain. Berbagai cara yang dapat
dilakukan oleh berbagai pihak dalam membantu mengatasi masalah sosial antara
lain :
A. Tokoh
agama memberikan penyuluhan tentang keimanan dan moral dalam menghadapi
persoalan sosial.
B. Para
pengusaha dan lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan lain ikut memberikan
beasiswa.
C. Lembaga
Bantuan Hukum (LBH) dan Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) membantu dalam berbagai
bidang dimulai dengan penyuluhan sampai bantuan berupa materi.
D. Lembaga-lembaga
dari PBB seperti UNESCO, UNICEF, dan WHO memberikan bantuan kepada pemerintah
Indonesia untuk mengatasi masalah sosial.
E. Para
dermawan yang secara pribadi banyak memberi bantuan kepada masyarakat
sekitarnya berupa materi.
F. Organisasi
pemuda seperti karang taruna yang mendidik dan mengarahkan para remaja putus
sekolah dan pemuda untuk berkarya dan berusaha mengatasi pengangguran.
G. Perguruan
tinggi melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan berbagai
penyuluhan.
Selain cara-cara tersebut di
atas, pemerintah juga menggalakkan berbagai program untuk mengatasi masalah
sosial antara lain :
1. Pemberian Bantuan Operasional Sekolah
(BOS).
BOS diberikan
kepada siswa-siswa sekolah mulai dari sekolah dasar sampai tingkat SLTA.
Tujuannya untuk meringankan biaya pendidikan.
2. Pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT).
BLT diberikan
kepada masyarakat miskin yang tidak berpenghasilan sebagai dana kompensasi
kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
3. Pemberian Kartu Askes.
Bagi keluarga
miskin pemerintah memberikan kartu Askes untuk berobat ke puskesmas atau rumah
sakit yang ditunjuk dengan biaya ringan atau gratis.
4. Pemberian Beras Untuk Masyarakat Miskin
(Raskin).
Pemberian
bantuan pangan dari pemerintah berupa beras dengan harga yang sangat murah.
5. Pemberian Sembako.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar